Hari minggu yang lalu (3 November), kami berkesempatan mengunjungi kota Palembang dalam rangka menghadiri resepsi pernikahan rekan kerja. Sudah tentu kesempatan untuk keluar sejenak dari rutinitas kerja ini tidak kami lewatkan begitu saja.
Sehabis makan siang di acara resepsi tersebut, sebelum kembali pulang kami sempatkan untuk berwisata sejenak di Kota Palembang. Pilihan kami adalah Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, selain lokasinya yang berada di pusat keramaian kota, Saya dan teman-teman yang lain juga belum pernah mengunjungi Museum tersebut.
Bangunan dengan arsetektur kolonial dua lantai ini berada di komplek Benteng Kuto Besak Palembang. Dikatakan bahwa Bangunan ini berdiri diatas tanah bekas keraton Kesultanan Palembang, namun sejarah lengkap nya saya sendiri kurang paham, mungkin teman-teman bisa mencari nya lewat google.
Museum sendiri menempati lantai atas, sedangkan lantai dasar tidak tahu di fungsikan untuk apa. Koleksi dari museum ini juga tidak terlalu banyak, mungkin dikarenakan bangunan Museum ini sendiri tidak terlalu besar.
Tiket masuk museum bervariasi, untuk pelajar, umum dan turis asing dibedakan, berkisar antar Rp.2000 – Rp.10.000,-. Pada saat kami kesana suasana museum cukup ramai dengan pengunjung. Mulai dari pelajar sampai keluarga. Ada yang serius memperhatikan semua koleksi dan membaca setiap keterangan, ada juga yang hanya sekedar berfoto ria didepan setiap koleksi.
Menurut pendapat saya pribadi, Museum ini cukup bagus dan rapi, beberapa koleksi tersimpan dalam lemari kaca, seperti foto, kain, dsb . Dan ada juga koleksi yang diletakan dan disusun dengan apik di sudut ruangan.
Setelah membayar tiket, kemudian masuk di ruangan depan kita disuguhkan dengan koleksi dari jaman Sriwijaya seperti prasasti dan peninggalan lainnya.
Memasuki ruangan utama kita langsung disambut dengan foto Sultan Mahmud Badaruddin II yang berukuran besar.
Koleksi lainnya yang dapat dilihat di Museum tersebut adalah koleksi kain, pakaian kebesaran Sultan, Koleksi mata uang, peralatan memasak, satu set kursi dan meja, set lengkap pelaminan, alat musik dll.
Mungkin Museum ini berfokus ke budaya Palembang, karena koleksi peninggalan dari jaman pra-sejarah ataupun koleksi dari kerajaan Sriwijaya tidak terlalu banyak. Mungkin Museum Balaputradewa memiliki koleksi yang lebih lengkap.
Walaupun demikian, mengunjungi Museum Sultan Mahmud Badaruddin ini pun tak kalah menarik, karena melihat, mengetahui dan mempelajari benda dan peristiwa masa lalu selalu mempunyai kejutan dan keasyikan tersendiri.
Buat teman-teman yang ingin berwisata ketempat yang sedikit berbeda, atau bosan dengan jalan-jalan di mall dan pusat keramaian lainnya, mungkin tidak ada salahnya untuk berkunjugn ke Museum.
Berwisata sekaligus belajar tentang sejarah masa lalu. 🙂
beberapa koleksi dari Museum Sultan Badaruddin II yang sempat diabadikan dalam kamera.
“pura-pura” membahas salah satu koleksi Museum, Silisilah Raja Palembang.
kesini terakhir tahun 2002, guidenya kakek2 tua yg jago beberapa bahasa asing…. jadi pengen ke sini lagi
kebetulan pas kemaren tidak ada guide nya..atau memang sudah tidak ada lagi ya.. he
jadi ya, kami sibuk sendiri2 aja…